Konsep
Seni Tari
Konsep
tari adalah poin urgen yang menjadikan
seni tari tetap mempunyai persamaan
diantaran sekian banyak variasi gerak
tubuh yang terbentuk. Adapun konsep tari terdiri dari:
v Ruang Gerak
Gerakan
dalam sebuah tarian memerlukan ruang gerak. Ruang gerak ini berarti berarti
seorang penari memerlukan ruangan yang
cocok dengan jenis gerakan yang
bakal ditampilkan. Ruang gerak bisa berupa ruang gerak sempit dan ruang gerak
luas. Jenis ruang gerak ini bakal
disesuaikan dengan jumlah penari, apakah tunggal, berpasangan, ataupun
berkelompok.
v Tenaga
Tenaga
diperlukan dalam seni tari guna mendapatkan gerak tari yang dinamis, ritmis,
dan harmonis. Tanpa tenaga sebuah
gerakan sempurna tidak barangkali
dihasilkan. Penggunaan tenaga sendiri mempunyai tingkatan cocok dengan gerak yang hendak ditampilkan, baik tersebut intensitas kuat, sedang, dan lemah.
v Waktu
Dalam
sebuah tarian, perkiraan waktu paling
bergantung terhadap format
gerakan yang bakal ditampilkan.
Perbedaan cepat atau lambat sebuah gerak
dalam seni tari dinamakan tempo. Fungsi
tempo ini merupakan memberikan kesan
dinamis sampai-sampai suatu tarian
menjadi enak untuk penikmat.
Pengertian Seni
Tari
Pengertian
tari secara umum ialah gerakan badan
sebagai cermin ungkapan jiwa (ekspresi) yang memiliki irama dan seringkali diiringi bunyi-bunyian.
Pengertian
seni tari menurut keterangan dari pendapat tokoh-tokoh tari Indonesia:
-
B.P.H Soeryodiningrat
Tari
ialah gerak dari semua anggota badan yang selaras dengan bunyi musik
(gamelan), ditata oleh irama yang
cocok dengan maksud dan destinasi dalam menari.
-
Soedarsono
Tari
ialah ekspresi jiwa insan yang diungkapkan dengan gerak ritmis yang
indah.
-
S.D Humardani
Tari
ialah ungkapan format gerak-gerak ekspresif yang estetis dan romantis.
-
Bagong Kussudihardjo
Tari
ialah keindahan format anggota-anggota badan insan yang bergerak, berirama, dan berjiwa yang
harmonis.
v Unsur-unsur Tari
Unsur-unsur
tari secara umum mencakup gerak (unsur
pokok), irama. penghayatan/ekspresi, tema, tata rias, tata busana, tata
panggung (tempat/tata ruang), dan tata lampu. Waktu penyajian atau pelaksanaan
peragaan tari kemudian dinyatakan sebagai di antara unsur tari pada konsep pengetahuan tari
modern sebab pelaksanaan peragaan tari pada masa-masa yang bertolak belakang menghasilkan kesan artistik dan ekspresi yang
bertolak belakang pula.
-
Fungsi musik pada seni tari
Sebagai
pengiring tari
Sebagai
penguat suasana
Sebagai
ilustrasi guna memperkuat imajinasi
-
Fungsi busana tari
Sebagai
penyokong tema atau isi tari
Memperjelas
peran, penokohan atau karakter dalam sajian tari
-
Fungsi rias tari
Mengubah
atau menyusun wajah cocok peran, karakter, atau tokoh
Memperkuat
ekspresi
Menambah
pesona penampilan
-Fungsi tata lampu, tata cahaya dan tata
suara
Memperkuat
keadaan dan efek dramatik
Memberi
daya hidup pada rias busana dan bagian
lainnya
Pada
konsep pengetahuan tari gaya Mataram yang berkembang di Surakarta dan
Yogyakarta, bagian tari dikenal dengan
istilah wiraga (gerak tubuh), wirama(pola ritme/irama), dan wirasa (penghayatan
ekspresi). Namun demikian dalam setiap peragaan
tari tidak dapat diceraikan dari
unsur-unsur rias, busana, panggung dan sebagainya. Sehingga pada
pertumbuhan berikutnya unsur-unsur
artistik laksana rias, busana, dan tata
panggung disebut bagian wirupa.
v
Berdasarkan Koreografi
-
Pengertian Seni Tari
Pengertian tari secara
umum ialah gerakan badan sebagai cermin
ungkapan jiwa (ekspresi) yang memiliki
irama dan seringkali diiringi bunyi-bunyian.
Pengertian seni tari
menurut keterangan dari pendapat tokoh-tokoh tari Indonesia:
-
B.P.H Soeryodiningrat
Tari ialah gerak dari semua anggota badan yang selaras dengan bunyi musik
(gamelan), ditata oleh irama yang cocok dengan maksud dan destinasi dalam menari.
-
Soedarsono
Tari ialah ekspresi jiwa insan yang diungkapkan dengan gerak ritmis yang
indah.
-
S.D Humardani
Tari ialah ungkapan format gerak-gerak ekspresif yang estetis dan romantis.
-
Bagong Kussudihardjo
Tari ialah keindahan format anggota-anggota badan insan yang bergerak, berirama, dan berjiwa yang
harmonis.
v
Unsur-unsur Tari
Unsur-unsur tari secara umum
mencakup gerak (unsur pokok), irama.
penghayatan/ekspresi, tema, tata rias, tata busana, tata panggung (tempat/tata
ruang), dan tata lampu. Waktu penyajian atau pelaksanaan peragaan tari kemudian dinyatakan sebagai di antara unsur tari pada konsep pengetahuan tari
modern sebab pelaksanaan peragaan tari pada masa-masa yang bertolak belakang menghasilkan kesan artistik dan ekspresi yang
bertolak belakang pula.
v
Fungsi musik pada seni tari
1.
Sebagai pengiring tari
2.
Sebagai penguat
suasana
3.
Sebagai ilustrasi
guna memperkuat imajinasi
v
Fungsi busana tari
1.
Sebagai penyokong tema atau isi tari
2.
Memperjelas peran,
penokohan atau karakter dalam sajian tari
v
Fungsi rias tari
1.
Mengubah atau
menyusun wajah cocok peran, karakter, atau tokoh
2.
Memperkuat ekspresi
3.
Menambah pesona penampilan
4.
Fungsi tata lampu,
tata cahaya dan tata suara
5.
Memperkuat
keadaan dan efek dramatik
6.
Memberi daya hidup
pada rias busana dan bagian lainnya
Pada konsep pengetahuan tari gaya
Mataram yang berkembang di Surakarta dan Yogyakarta, bagian tari dikenal dengan istilah wiraga (gerak
tubuh), wirama(pola ritme/irama), dan wirasa (penghayatan ekspresi). Namun
demikian dalam setiap peragaan tari
tidak dapat diceraikan dari unsur-unsur
rias, busana, panggung dan sebagainya. Sehingga pada pertumbuhan berikutnya unsur-unsur artistik laksana rias, busana, dan tata panggung disebut bagian wirupa.
v
Model Pembelajaran Tari
1. M. PEMBELAJARAN
APRESIASI
2. M. PEMBELAJARAN
KREASI
3. M. PEMBELAJARAN
KLASIK
v
Tujuan Pendidikan Seni
1.MELATIH FISIK
MOTORIK
2. MELATIH
PERKEMBANGAN KOGNITIF, APEKTIF
3. MELATIH
PERKEMBANGAN SOSIL, EMOSI,
KOMUNIKASI, BAHASA
4.MELATIH MINAT,
BAKAT, DAN KREATIFITAS
5. MENANAMKAN
NILAI-NILAI PENDIDIKAN
6. MELESTARIKAN BUDAYA
v
Pendapat pakar
• Berdasarkan keterangan dari pendapat berpengalaman tari indonesia
Soedarsono dalam
bukunya Djawa dan Bali. “Tari
adalah ekspresi jiwa
insan yang diungkapkan
melalui gerak-gerak
ritmis yang indah”.
• Berdasarkan keterangan dari BPH Suryodiningrat berpengalaman tari dari
Yogyakarta dalam
bukunya Babad Lan Makering
Joged Jawi, “ Tari
ialah gerakan-gerakan dari
seluruh unsur tubuh insan
yang disusun
selaras dengan irama
serta memiliki maksud
tertentu”.
• Berdasarkan
keterangan dari penata tari dari
Sumatera Utara. H. Jose
Rizal Firdaus, dalam
perkuliahan di jurusan
Sendratasik IKIP Medan
selama tahun 1990, “Tari
adalah ungkapan jiwa
yang diekspresikan dengan
mempergunakan gerak
sebagai media dan tubuh
sebagai alat”.
• Menurut
berpengalaman tari dari India Komala
Devi
Chattopayaya, “Tari
ialah gerakan-gerakan luar
yang ritmis dan lama
kelamaan nampak mengarah
kepada bentuk-bentuk
tertentu”.
Contoh tari
menurut fungsi
sebagai upacara
- Tari Persembahan
- Tari Gobuk (Melayu
Asahan)
- Tari Inai
(Perkawinan)
Biasanya
dilaksanakan secara kolektip.
Pada sejumlah jenis tari upacara, tidak banyak
mempertimbangkan kostum,
make up, dan tata
panggung, sebab umumnya dilaksanakan di lapangan
terbuka.
Tari pada
pekerjaan hiburan
• Ronggeng
• Tari 9 Wajib (Karya
Sauti)
• Tari Ahoi
• Tari Gubang (Asahan)
Tari dalam
pekerjaan pertunjukan
• Tari yang
dibuat dan diatur khusus dengan
mempertimbangkan pola
garapan
• Tari kreasi
menurut kreatifitas seniman baik
yang diatur menurut
tradisi maupun yang tidak
menjadikan tradisi
sebagai pijakan.
Tari menurut tema
• 1. Tari dramatik :
mempunyai alur kisah dan
disesuaikan dengan
destinasi dari pesan yang
disampaikan.
• 2. Tari non
dramatik: tari yang lebih menonjolkan
pada sisi keindahan
Unsur-unsur dalam tari
• Gerak: ruang, waktu,
tenaga
• Musik: musik
pengiring dan musik iringan
• Tema
• Tempat (pentas)
• Busana
• Tata rias (make up)
• property
1 Komentar
Terimakasi blog ini sangat membantu dalam mengerjakan tugas dan mudah di copas haha
BalasHapus