PESAN DI BALIK TARI TOPENG


GERAK gemulai sesekali mengentak ditampilkan sejumlah penari, yang sore itu beraksi di auditorium Galeri Indonesia Kaya.

Dalam balutan temaran lampu dan alunan musik ber aroma mistik, para penari tampak begitu menghayati tiap gerak dan tarian yang mereka bawakan. Sesuai dengan namanya, tari topeng merupakan tarian yang menggunakan topeng sebagai penutup wajah.

Pertunjukan berdurasi 90 menit ini dibuka dengan penampilan Ayubulan yang membawakan tarian Topeng Pengawit Tapel dari Bali. Selanjutnya, berturut-turut penampilan diisi sanggar tari Daya Presta dengan Tarian Topeng Kedok Ekspresi khas Betawi; sanggar tari Pusbitari dengan Tarian Topeng Kelana Kasmaran dari Cirebon, Jawa Barat; sanggar tari Exotica Borneo yang menarikan Tarian Topeng Hudoq khas Dayak; dan Bengkel Tari Ayubulan yang membawakan Tari Topeng dari Bali berjudul Topeng Telek Jauk.

Acara kemudian ditutup de ngan tarian ciptaan Ayu Bu lantrisna yang dibawakan ber sama-sama. Ayu Bulantrisna Djelantik mengungkapkan, topeng telah ada di dunia sejak zaman prasejarah. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau pen ceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur.

Diyakini bahwa topeng memiliki kaitan erat dengan roh leluhur yang di anggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berba gai kegiatan seni dan adat sehari-hari. Selain berkaitan dengan roh leluhur, topeng-topeng juga dibuat untuk pementasan sendratari yang menceritakan kisah.

Sebagai contoh, cerita klasik Ramayana dan cerita Panji yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam penciptaan Tari Topeng di Jawa. Topeng digunakan pula dalam jenis tari kontemporer untuk menggugah rasa dan kesadaran penonton.

”Tari topeng merupakan tarian yang dikenal di seluruh penjuru Nusantara, bahkan di seluruh penjuru dunia. Meskipun tarian ini telah dikenal, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui ke beradaan berbagai jenis topeng di Nusantara dan asal-muasal serta perkembangannya,” ujar Ayu Bu lantrisna Djelantik, disela-sela pertunjukan Tari Di Balik Topeng.

Pementasan tari topeng ini dalam rangka perayaan ulang tahun keempat Galeri Indonesia Kaya persembahan Bakti Budaya Djarum Foundation. ”Semoga pertunjukan ini dapat menjadi sarana bagi para penikmat seni untuk lebih mengetahui sejarah di balik topeng Nusantara yang men jadi salah satu warisan budaya khas Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bak ti Budaya Djarum Foundation.

Posting Komentar

0 Komentar